6 Alasan Rokok 'Legal' di Indonesia-Dari sekitar 240 juta jiwa penduduk Indonesia, terdata lebih dari 65 juta jiwa adalah perokok. Jumlah tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara perokok ke-tiga terbesar di dunia. Kalkulasi kasarnya satu dari empat penduduk Indonesia adalah perokok.
Taukah anda mengapa rokok masih banyak terdapat di Indonesia ini? Padahal sudah jelas dibungkus rokok saja sudah tertera akibat yang ditimbulkan dari rokok itu sendiri, mari kita simak yang berikut ini.
1. Rokok di Indonesia murah
Hal ini berbeda dengan negara tetangga seperti Malaysia. Pemerintah mereka sadar akan bahaya merokok. Mengutamakan kesehatan penduduknya daripada kepentingan investor dan produsen rokok. Sebab cukai rokok tergolong tinggi, sehingga harga perbungkusnya bisa mencapai dua kali lipat bahkan lebih dari harga rokok biasa di Indonesia. Pun produsen rokok di negara tersebut dibatasi dan pajaknya juga tinggi.
2. Rokok Menjadi Salah Satu Devisa Negara Terbesar
Mungkin, dengan alasan telah memberikan pendapatan negara yang sangat besar, katanya sekitar 10% dari APBN, Pemerintah Indonesia tidak bersedia menandatangani Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) atau konvensi pengendalian tembakau yang telah ditandatangani oleh 160 negara. Dana yang dihasilkan dari cukai rokok memang sangat besar, padahal pajak rokok di Indonesia masih tergolong sangat rendah, sekitar 34%, hanya setengah dari nilai pajak rokok di negara lain, misalnya pajak rokok di Thailand yang mencapai 70%.
Pemerintah Indonesia sepertinya telah menghalalkan segala cara dalam mengoptimalkan pendapatan negaranya, terbukti dengan tetap memilih untuk mengorbankan kesehatan masyarakatnya dalam hal rokok ini. Seperti diketahui bahwa rokok sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi anak-anak. Sementara itu tingkat konsumsi rokok juga kebanyakan dari kalangan miskin, para perokok itu bahkan memilih untuk tidak menyekolahkan anak-anaknya daripada tidak membeli rokok.
Baca juga: Tips Cara Terbaik Berhenti Merokok
3. Kesadaran Diri Sendiri
Bahaya merokok itu pasti. Jika negara belum juga serius menangani masalah ini, mari mulai dari diri sendiri. walau tidak gampang namun kita dapat memperkecil rasio bahkan memutus rantai perokok tersebut. Sebab saya juga pernah merokok(hoax), orang tua juga demikian. Namun dapat berhenti total dan tidak merokok karena ada motivasi kuat dan sugesti atau niat dari diri sendiri untuk memutuskannya. Mungkin tidak semua orang mampu dengan cara seperti ini.
4. Merokok itu 'Keren'
Intinya, pola pikir masyarakat kita dibuat untuk berpikiran "Orang yang Merokok itu Keren"
Bagaimanapun opini masyarakat di negara ini masih sangat bergantung pada kotak kecil bernama TV. Sialnya bukan opini baik saja yang terbentuk di sana, justru opini negatif sering menghiasi ruang publik akibat propaganda TV. Lihat saja iklan di tv, banyak iklan yang menggambarkan bahwa pria sejati adalah pria yang perokok. Dengan menggambarkan pria yang merokok adalah pria yang keren, jantan, macho, kecerdasan memadai dan bertalenta luar biasa. Seakan-akan pria yang bukan perokok itu lemah, pengecut dan tidak seksi bahkan banci. Ini mungkin strategi para produsen rokok untuk mengaburkan tentang bahaya produknya. Bahkan mereka dengan sangat pintar mensponsori ajang-ajang olahraga populer di masyarakat dengan iklan-iklan rokok
.
5. Perokok Aktif atau Pasif?
Sebagian besar masyarakat Indonesia pasti berpikir merokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif. Jika anggapan masyarakat seperti itu akan mengakibatkan angin sejuk bagi pada perokok aktif di Indonesia. Padahal jika kalian pikir, jika kita menjadi perokok aktif, sama saja juga menjadi perokok pasif kan? so think again :)
6. Larangan Agama Merokok Makruh
Merokok sama saja meracuni diri sendiri dengan cara menghisap asap yang terdapat berbagai macam bibit penyakit. tetapi agama memberikan merokok hukumnya makruh, padahal jelas jika menyakiti diri sendiri sama saja dosa. Seharusnya merokok itu Haram.
Itulah 6 Alasan Rokok 'Legal' di Indonesia, semoga artikel ini bisa menjadikan kesadaran dan motivasi bagi pemerintah dan kita semua. :)
Baca juga: Tips Cara Terbaik Berhenti Merokok
Done
ReplyDeleteThanks udah berkunjung gan :)
DeleteAku dulu sempat menjadi perokok.. Tapi skg sudah berhenti, pikir2 habis duit banyak buat rokok.. Sayang uangnya... Sudah 4 tahun berhenti nafas lebih lega sekarang.. Nice info gan, thank you
ReplyDeleteHehe, selamat gan :) Thanks udah berkunjung gan :D
Deletehmmm ane sih gk ngerokok jadi hal seperti ini gk ngaruh
ReplyDeleteMungkin keluarga ada yg perokok aktif gan? bisa diinfokan juga kepada teman yg perokok aktif :)
Deletememang menurut ane ngerokok tuh banyak sisi negatifnya, dan sama sekali ga ada sisi positifnya
ReplyDeleteYap, benar sekali gan :)
DeleteNO. 2 palinga benar gan
ReplyDeleteIya gan :) Pemerintahan Indonesia masih labil :D. Thhanks atas kunjungannya :)
DeleteNice Post ! Ini artikel yang saya cari dari tadi . terima kasih gan ! sangat bermanfaat
ReplyDeleteSama-sama gan :) Semoga bermanfaat :D
DeleteIndonesia itu lebih mentingin uang dari pada nyawa, kayak nya
ReplyDeleteIya gan :D
Deletesaya aja yg ga perokok suatu saat bisa jadi perokok pasif kalau sering deket orng yg suka rokok
ReplyDeleteIya juga sih gan, makanya jangan deket-deket. :D hehe
Deleteentah kenapa gw suka elfiel kalo deket2 ama orang yang ngrokok
ReplyDeleteYah msh bnyk peminatnya anak kecil jg sekarang pd ngerokok miris
ReplyDeletewah wah perokok serem akibatnya sob
ReplyDeleteMakasih mas:) Bisa sangat membantu:*
ReplyDeleteThanks gan:)
ReplyDeleteNice info gan
ReplyDelete