Berdasarkan data dari Marco Polo bahwa raja pertama dari kerajaan Samudra Pasai yaitu Marah Silu dan bergelar Sultan Malik al Saleh pada tahun 1285 sampai 1297. Kemudian raja berikutnya di duduki oleh Sultan Muhammad yang memiliki gelar Sultan Malik al Thahir pada tahun 1297 sampai 1326, sultan ahmad yang memiliki gelar sebagai SUltan Malik al Thahir II yang pada tahun 1346 sampai 1383, Sultan Zain al Abidin Malik az Zahir pada tahun 1383 hingga 1405, Sultan Nahrisyah pada tahun 1405 sampai 1412, ABu Zaid Malik az Zahir pada tahun 1412 dan Mahmud Malik az Zahir pada tahun 1513 sampai 1524. Adapun catatan tentang kerajaan Pasai itu banyak ditemukan berasal dari Ibnu Batutah yang sudah pernah datang untuk berkunjung di tahun 1345. Ia menginformasikan bahwa Samudra Pasai sudah membangun komunikasi dan hubungan diplomasi kepada kerajaan Delhi. Rajanya begitu sangat dihormati oleh rakyat dan menjadi seorang pemimpin agama dengan dibantu oleh seorang patih yang memiliki gelar Amir.
Kerajaan Islam di Indonesia: Sejarah Kerajaan Samudra Pasai
Di masa pemerintahan Sultan Malik al Saleh, Samudra Pasai telah memiliki hubungan diplomatik kepada Cina. Hal tersebut telah diberitakan dalam sejarah Dinasti Yuan yang berasal dari Cina. Informasi itu telah menyatakan bahwa di tahun 1282 seorang utusan Cina akan bertemu dengan salah seorang menteri yang berasal dari kerajaan Sumatra. Mereka telah menyepakati agar raja Samudra mengirimkan dutanya ke CIna. Hubungan luar negeri lainnya ialah kepada negara yang ada di Timur Tengah. Informasi dari Ibnu Batutah yang sudah berkunjung ke Samudra Pasai di masa Sultan Malik al Thahir II pada tahun 1346 sampai 1383, telah menyatakan bahwa ada beberapa ahli agama datang ke wilayah Samudra Pasai, yang diantaranya Taj al Din dari Istahan dan Qadi Sharif Amir Sayyid yang berasal dari PErsi (Iran). ADapun hubungan perdagangan yang telah dilakukan dengan beberapa negara diantara lain Gujarat, Iran, Melayu, Jawa, Siam, Turki dan Arab.
Kehidupan ekonomi dari Kerajaan Samudra Pasai sangat banyak telah dipengaruhi oleh adanya kegiatan perdagangan karena letak kerajaan samudra pasai sangat strategis. Posisi geogradi Samudra pasai sangat begitu strategis sebab berbatasan dengan Selat Malaka dan terletak pada jalur perdagangan internasional dengan melalui Samudra Hndia yang berada antara India, Cina dan Jazirah Arab. Komoditas yang dari kerajaan Samudra Pasai yang banyak diperdagangkan yaitu emas, lada dan kapur barus. Kemudian untuk kepentingan perdagangan telah dikenal adanya uang yang menjadi alat tukar dalam bentuk mata uang emas yang dikenal sebagai dirham atau deureuham. Kerajaan Samudra PAsai mempunyai hegemoni atau pengaruh terhadap pelabuhan-pelabuhan penting yang berada di Pidie, Perlak dan daerah-daerah yang ada diujung pulau Sumatra.
Perdagangan yang terjadi kerajaan Samudra Pasai mulai berkembang pesat di masa pemerintahan SUltan Malik al Thahir II. Berdasarkan informasi Ibnu Batutah bahwa perdagangan yang ada di Samudra Pasai itu sudah semakin maju dan ramai karena didukung oleh armada laut yang sangat kuat sehingga para pedagang tentunya merasa nyaman dan aman untuk berdagangan di Samudra pAsai. Kemajuan didalam bidang ekonomi tersebut akhirnya membawah pengarauh atau dampak yang besar terhadap kehidupan masyarakat Samudra Pasai yang makmur. Kehidupan masyarakat dari kerajaan Samudra PAsai itu diwarnai dengan ajaran Islam. Hubungan antara rakyat dengan Sultan itu telah terjalin dengan baik. Sultan biasanya melaksanakan Musyawarah dan mulai bertukar pikiran dengan para ulama. Selain itu, Sultan juga sangat begitu hormat dengan para tamu yang sudah datang. Bahkan dia sering memberikan sebuah cinderamata untuk para tamu kerajaan Samudra PAsai.
Di Abad ke 14, Samudra Pasai sudah menjadi pusat penyebaran agama Islam yang ada di Asia Tenggara. Malaka juga mulai berkembang dengan menjadi kerajaan yang memilik corak Islam sesudah menjalin hubungan yang baik kepada Samudra Pasai, apalagi sesudah terjadi pernikahan yaitu Putra Sultan dengan Putri yang ada di Malaka. Didalam sebuah hikayat Patani telah diceritakan tentang pengislaman Raja Patani yang memiliki nama Paya Tu Naqpa. Pengislaman tersebut dilakukan oleh seseorang dari Pasai yang bernama Syaikh Sa’id sesudah berhasil dalam menyembuhkan penyakit dari Raja Patani. Setelah masuk dalam Islam, Raja Patani kemudian berganti nama sebagai Sultan Ismail SYah Zilullah Fil-Alam. Kemudian putra-putra raja terebut akhirnya mulai mengikuti ayahnya untuk masuk Islam.
Sejarah Kerajaan Demak atau Kesultanan Demak
- Kerajaan demak berdiri antara tahun 1500 M sampai tahun 1568 M,
Kerajaan ini berlokasi di wilayah demak propinsi jawa tengah. Demak
merupakan kesultanan islam pertama dan terbesar di wilayah pantai utara
Jawa. Sebelum berubah menjadi sebuah kerajaan pada awalnya demak
merupakan sebuah kadipaten bagian dari kerajaan majapahit,
yang di pimpin oleh Raden patah sebagai adipatinya. Kerajaan demak
merupakan pelopor dalam penyebaran agama islam di pulau jawa.
Berdirinya Kerajaan Demak
Pendiri kerajaan ini adalah Raden Patah ( Ia memimpin demak dari tahun 1500 M sampai 1518 M ), Ia merupakan putra dari Kertabhumi atau Brawijaya V dari perkawinannya dengan putri champa dari tiongkok. Menurut Babad tanah jawi, pernikahan antara brawijaya V dengan putri champa ditentang oleh kalangan istana. Kerana itu Brawijaya V dengan berat hatinya menghibahkan putri yang tengah berbadan dua kepada arya damar yang merupakan adipati palembang yang masih bagian majapahit. Sang putri champa akhirnya melahirkan putra laki-laki yang kemudian dikenal orang dengan nama Raden Patah.
Raden patah pergi ke pulau jawa secara diam-diam dengan menumpang kapal dagang, ia kemudian mendarat di surabaya dan menjadi murid sunan ampel. Atas perintah sunan ampel ia kemudian pindah ke jawa tengah dan membuka hutan glagah wangi atau hutan bintara kemudian ia mendirikan pesantren. Secara perlahan-lahan banyak orang yang menjadi santri dan belajar di penatrennya sehingga lambat laun demak menjadi ramai dan berkembang pesat.
Prabu Brawijaya V akirnya mengakui raden patah sebagai putranya dan
mengukuhkannya menjadi adipati demak, Raden patah akhirnya mengganti
nama demak menjadi Bintara, sehingga kemudian ada sebutan demak bintara.
Pada saat majapahit melemah akibat pemberontakan dan perebutan kekuasaan dikalangan keluarga kerajaan. Hal ini dimanfaatkan raden patah di bantu para bupati yang melepaskan diri dari majapahit raden patah berniat menyerang majapahit, akan tetapi hal tersebut dilarang oleh sunan ampel karena raja Brawiajaya V merupakan ayah kandungnya ( menurut babad tanah jawi ). Kemungkinan raden patah menyerang majapahit saat dipimpin oleh brawijaya VI meskipun ada juga sumber lain yang menyebutkan pada masa Brawijaya VII. Demak kemudian berdiri menjadi kerajaan islam pertama di pulau jawa dengan Rajanya yang pertama adalah Raden Patah.
Kejayaan Kerajaan Demak
Pada awal abad ke-16, Kerajaan Demak telah menjadi kerajaan yang kuat di Pulau Jawa, tidak satu pun kerajaan lain di Jawa yang mampu menandingi usaha kerajaan ini dalam memperluas kekuasaannya dengan menundukan beberapa kawasan pelabuhan dan pedalaman di nusantara.
Di bawah Pimpinan Pati Unus( Pangeran sabrang Lor )
Demak di bawah Pati Unus adalah Demak yang berwawasan nusantara. Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai kerajaan maritim yang besar. Pada masa kepemimpinannya, Demak merasa terancam dengan pendudukan Portugis di Malaka. Kemudian beberapa kali ia mengirimkan armada lautnya untuk menyerang Portugis di Malaka.
Di bawah Pimpinan Sultan Trenggana
Trenggana berjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bawahnya, Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau tentara Portugis yang akan mendarat di sana (1527), Tuban (1527), Madiun (1529), Surabaya dan Pasuruan (1527), Malang (1545), dan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa (1527, 1546). Trenggana meninggal pada tahun 1546 dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuruan, dan kemudian digantikan oleh Sunan Prawoto. Salah seorang panglima perang Demak waktu itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai (Sumatera), yang juga menjadi menantu raja Trenggana. Sementara Maulana Hasanuddin putera Sunan Gunung Jati diperintah oleh Trenggana untuk menundukkan Banten Girang. Kemudian hari keturunan Maulana Hasanudin menjadikan Banten sebagai kerajaan mandiri. Sedangkan Sunan Kudus merupakan imam di Masjid Demak juga pemimpin utama dalam penaklukan Majapahit sebelum pindah ke Kudus.
Runtuhnya Kerajaan Demak
Setelah sultan trenggono wafat, terjadi konflik perebutan kekuasaan di antara anggota kerajaan. Penggnti sultan trenggono adalah Pangeran sedo lepen yang adalah saudara dari sultan trenggono, Ia di bunuh oleh anak dari sultan trenggono yaitu Pangeran Prawoto. Perebutan tahta terus berlanjut dan berkembang menjadi perang suadara. Putra dari pangeran sedo lepen yang bernama arya penangsang membunuh pangeran prawoto, dan mengambil alih tampuk kekuasaan.
Kemudian Joko tingkir (hadiwijaya) yang saat itu menjabat adipati pajang dan ki ageng pemanahan dan ki penjawi , arya penangsang berhasil dikalahkan dan di bunuh oleh anak angkat joko tingkir yang bernama sutawijaya. Setelah itu tahta kerajaan demak jatuh ketangan joko tingkir pada tahun 1568 M , Ia kemudian memindahkan ibukota demak ke pajang. dengan ini bisa di bilang jika kesultanan demak telah berakhir.
- See more at: http://www.kopi-ireng.com/2015/04/sejarah-kerajaan-demak.html#sthash.Hw6ukx6c.dpufBerdirinya Kerajaan Demak
Pendiri kerajaan ini adalah Raden Patah ( Ia memimpin demak dari tahun 1500 M sampai 1518 M ), Ia merupakan putra dari Kertabhumi atau Brawijaya V dari perkawinannya dengan putri champa dari tiongkok. Menurut Babad tanah jawi, pernikahan antara brawijaya V dengan putri champa ditentang oleh kalangan istana. Kerana itu Brawijaya V dengan berat hatinya menghibahkan putri yang tengah berbadan dua kepada arya damar yang merupakan adipati palembang yang masih bagian majapahit. Sang putri champa akhirnya melahirkan putra laki-laki yang kemudian dikenal orang dengan nama Raden Patah.
Raden patah pergi ke pulau jawa secara diam-diam dengan menumpang kapal dagang, ia kemudian mendarat di surabaya dan menjadi murid sunan ampel. Atas perintah sunan ampel ia kemudian pindah ke jawa tengah dan membuka hutan glagah wangi atau hutan bintara kemudian ia mendirikan pesantren. Secara perlahan-lahan banyak orang yang menjadi santri dan belajar di penatrennya sehingga lambat laun demak menjadi ramai dan berkembang pesat.
Masjid Agung Demak |
Pada saat majapahit melemah akibat pemberontakan dan perebutan kekuasaan dikalangan keluarga kerajaan. Hal ini dimanfaatkan raden patah di bantu para bupati yang melepaskan diri dari majapahit raden patah berniat menyerang majapahit, akan tetapi hal tersebut dilarang oleh sunan ampel karena raja Brawiajaya V merupakan ayah kandungnya ( menurut babad tanah jawi ). Kemungkinan raden patah menyerang majapahit saat dipimpin oleh brawijaya VI meskipun ada juga sumber lain yang menyebutkan pada masa Brawijaya VII. Demak kemudian berdiri menjadi kerajaan islam pertama di pulau jawa dengan Rajanya yang pertama adalah Raden Patah.
Advertisement
Kejayaan Kerajaan Demak
Pada awal abad ke-16, Kerajaan Demak telah menjadi kerajaan yang kuat di Pulau Jawa, tidak satu pun kerajaan lain di Jawa yang mampu menandingi usaha kerajaan ini dalam memperluas kekuasaannya dengan menundukan beberapa kawasan pelabuhan dan pedalaman di nusantara.
Di bawah Pimpinan Pati Unus( Pangeran sabrang Lor )
Demak di bawah Pati Unus adalah Demak yang berwawasan nusantara. Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai kerajaan maritim yang besar. Pada masa kepemimpinannya, Demak merasa terancam dengan pendudukan Portugis di Malaka. Kemudian beberapa kali ia mengirimkan armada lautnya untuk menyerang Portugis di Malaka.
Di bawah Pimpinan Sultan Trenggana
Trenggana berjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bawahnya, Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau tentara Portugis yang akan mendarat di sana (1527), Tuban (1527), Madiun (1529), Surabaya dan Pasuruan (1527), Malang (1545), dan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa (1527, 1546). Trenggana meninggal pada tahun 1546 dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuruan, dan kemudian digantikan oleh Sunan Prawoto. Salah seorang panglima perang Demak waktu itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai (Sumatera), yang juga menjadi menantu raja Trenggana. Sementara Maulana Hasanuddin putera Sunan Gunung Jati diperintah oleh Trenggana untuk menundukkan Banten Girang. Kemudian hari keturunan Maulana Hasanudin menjadikan Banten sebagai kerajaan mandiri. Sedangkan Sunan Kudus merupakan imam di Masjid Demak juga pemimpin utama dalam penaklukan Majapahit sebelum pindah ke Kudus.
Runtuhnya Kerajaan Demak
Setelah sultan trenggono wafat, terjadi konflik perebutan kekuasaan di antara anggota kerajaan. Penggnti sultan trenggono adalah Pangeran sedo lepen yang adalah saudara dari sultan trenggono, Ia di bunuh oleh anak dari sultan trenggono yaitu Pangeran Prawoto. Perebutan tahta terus berlanjut dan berkembang menjadi perang suadara. Putra dari pangeran sedo lepen yang bernama arya penangsang membunuh pangeran prawoto, dan mengambil alih tampuk kekuasaan.
Kemudian Joko tingkir (hadiwijaya) yang saat itu menjabat adipati pajang dan ki ageng pemanahan dan ki penjawi , arya penangsang berhasil dikalahkan dan di bunuh oleh anak angkat joko tingkir yang bernama sutawijaya. Setelah itu tahta kerajaan demak jatuh ketangan joko tingkir pada tahun 1568 M , Ia kemudian memindahkan ibukota demak ke pajang. dengan ini bisa di bilang jika kesultanan demak telah berakhir.
0 Response to "Sejarah Kerajaan Samudra Pasai"
Post a Comment